Korosi
Korosi
sangat sering kita dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Nama lain korosi
disebut juga dengan karatan. Korosi sendiri umumnya terjadi pada benda-benda
logam seperti BESI.
Pengertian
Korosi
1. Pengertian korosi (perkaratan)
Korosi adalah
kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara
suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan
senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi
disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi,
logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi.
Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi
adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang
berwarna coklat-merah.
2. Proses terjadinya perkaratan
Korosi terjadi melalui reaksi redoks, di mana logam mengalami
oksidasi, sedangkan oksigen mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa
oksida atau karbonat. Karat pada besi berupa zat yang berwarna cokelat-merah
dengan rumus kimia Fe2O3·xH2O. Oksida besi (karat) dapat mengelupas, sehingga
secara bertahap permukaan yang baru terbuka itu mengalami korosi. Berbeda
dengan aluminium, hasil korosi berupa Al2O3 membentuk lapisan yang melindungi
lapisan logam dari korosi selanjutnya. Hal ini dapat menerangkan mengapa panic
dari besi lebih cepat rusak jika dibiarkan, sedangkan panci dari aluminium
lebih awet.
Korosi
secara keseluruhan merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian
tertentu dari besi sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) à Fe2+(aq) + 2e–
Elektron yang dibebaskan dalam oksidasi akan mengalir ke bagian
lain untuk mereduksi oksigen.
O2(g) + 2 H2O(l) + 4e– à 4
OH–(l)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode akan teroksidasi
membentuk besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi Fe2O3·xH2O
yang disebut karat.
3. Penyebab Terjadinya Perkaratan (Korosi)
Apa Penyebab Terjadinya Korosi?
Faktor-faktor yang mempengaruhi korosi dapat dibagi menjadi dua, yaitu yang
berasal dari bahan itu sendiri dan lingkungan.
Faktor-faktor yang meliputi kemurnian bahan bahan, bahan struktural, bentuk kristal, unsur jejak hadir dalam materi, pencampuran teknik material dan sebagainya.
Faktor lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya. Bahan korosif (yang dapat menyebabkan korosi) terdiri dari asam, basa dan garam, baik dalam bentuk senyawa anorganik dan organik. Fluorin, hidrogen fluorida dan senyawa, yang dikenal sebagai persenyawaannya korosif. Dalam industri, bahan ini umumnya digunakan untuk sintesis bahan organik.
Ammoniak (NH3) merupakan bahan kimia yang banyak digunakan dalam kegiatan industri. Pada suhu normal dan tekanan, bahan ini dalam bentuk gas dan dilepaskan ke udara sangat mudah. Ammoniak dalam kegiatan industri umumnya digunakan untuk sintesis bahan organik, sebagai antibeku dalam peralatan pendingin, juga sebagai bahan untuk pembuatan pupuk. Berbagai partikel aerosol, debu dan gas-gas asam seperti NOx dan SOx bisa diubah menjadi asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) di udara. Oleh karena itu, udara menjadi terlalu asam dan gas-gas terlarut korosif dengan asam di udara. Dalam lingkungan dengan tingkat polusi tinggi, berbagai barang mulai dari komponen elektronik mikroskopis untuk jembatan baja semakin mudah rusak, bahkan hancur karena korosi.
Faktor-faktor yang meliputi kemurnian bahan bahan, bahan struktural, bentuk kristal, unsur jejak hadir dalam materi, pencampuran teknik material dan sebagainya.
Faktor lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya. Bahan korosif (yang dapat menyebabkan korosi) terdiri dari asam, basa dan garam, baik dalam bentuk senyawa anorganik dan organik. Fluorin, hidrogen fluorida dan senyawa, yang dikenal sebagai persenyawaannya korosif. Dalam industri, bahan ini umumnya digunakan untuk sintesis bahan organik.
Ammoniak (NH3) merupakan bahan kimia yang banyak digunakan dalam kegiatan industri. Pada suhu normal dan tekanan, bahan ini dalam bentuk gas dan dilepaskan ke udara sangat mudah. Ammoniak dalam kegiatan industri umumnya digunakan untuk sintesis bahan organik, sebagai antibeku dalam peralatan pendingin, juga sebagai bahan untuk pembuatan pupuk. Berbagai partikel aerosol, debu dan gas-gas asam seperti NOx dan SOx bisa diubah menjadi asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) di udara. Oleh karena itu, udara menjadi terlalu asam dan gas-gas terlarut korosif dengan asam di udara. Dalam lingkungan dengan tingkat polusi tinggi, berbagai barang mulai dari komponen elektronik mikroskopis untuk jembatan baja semakin mudah rusak, bahkan hancur karena korosi.
Jenis-jenis Korosi
Tahukah sobat kalau
ternyata ada banyak jenis korosi di kehidupan kita sehari-hari. Jika
berdasarkan bentuk dan tempat terjadinya, sobat akan menemukan berbagai jenis
korosi antara alin
a. Korosi Atmosfer
Korosi yang terjadi karena sebuah logam mengalami
kontak langsung dengan udara dan mengalami proses elektrokimia.
b. Korosi Galvanis
Terjadi ketika dua buah logam beda potensial
dihubungkan langsung di dalam senyawa elektrolit yang sama. Setelah dihubungkan
akan terjadi aliran elektron dari logam kurang mulia (anoda) menuju ke logam
yang lebih mulia (katoda). Karena kehilangan elektron maka logam kurang mulia
menjadi bermuatan positif dan karena menerima aliran elektron maka logam yang
lebih mulia menjadi bermuatan negatif. Ion positif dan negatif ini kemudian
bereaksi membentuk karat.
c. Korosi Regangan
Korosi ini terjadi karena pemberian tarikan atau
kompresi yang melebihi batas ketentuannya. Kegagalan ini sering disebut Retak
Karat Regangan (RKR). Sifat retak jenis ini sangat spontan (tiba-tiba
terjadinya), regangan biasanya bersifat internal atau merupakan sisa hasil
perngerjaan (residual) seperti pengeringan, pengepresan dan lain-lain.
d. Korosi Arus Liar
Korosi arus liar ialah merasuknya arus searah
secara tidak disengaja pada suatu konstruksi baja, yang kemudian
meninggalkannya kembali menuju sumber arus. Prinsip serangan karat arus liar ini
adalah merasuknya arus searah secara liar tidak sengaja pada suatu kosntruksi
baja, kemudian meninggalkannya kembali menuju sumber arus.
e. Korosi Celah
Korosi celah ialah sel korosi yang diakibatkan
oleh perbedaan konsentrasi zat asam. Karat ini terjadi, karena celah sempit
terisi dengan elektrolit (air yang phnya rendah) maka terjadilah suatu sel
korosi dengan katodanya permukaan sebelah luar celah yang basa dengan air yang
lebih banyak mengadung zat asam daripada bagian sebelah dalam celah yang
sedikit mengandung zat asam sehingga bersifat anodic.
f. Korosi Pelarutan Selektif
Korosi pelarutan selektif ini meyangkut larutnya
suatu komponen dari zat paduan yang biasa disebut pelarutan selektif. Zat
komponen yang larut selalu bersifat anodic terhadap komponen yang lain.
Walaupun secara visual tampak perubahan warna pada permukaan paduan namun tidak
tampak adanya kehilangan materi berupa takik, Perubahan dimensi, retak atau
alur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar