TERMODINAMIKA
Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas'
and dynamic = 'perubahan') adalah fisikaenergi , panas, kerja, entropi dan
kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat denganmekanika statistik di
mana banyak hubungan termodinamika berasal.
Termodinamika
adalah cabang dari ilmu fisika yang mempelajari tentang proses perpindahan
energi sebagai kalor dan usaha antara sistem dan lingkungan. Kalor diartikan
sebagai perpindahan energi yang disebabkan oleh perbedaan suhu, sedangkan usaha
merupakan perubahan energi melalui cara-cara mekanis yang tidak disebabkan oleh
perubahan suhu. Proses perpindahan energi pada termodinamika berdasarkan atas
dua hukum, yaitu Hukum 1 Termodinamika yang merupakan persyaratan hukum
kekekalan energi, dan Hukum 2 Termodinamika yang memberikan batasan tentang
arah perpindahan kalor yang dapat terjadi.
Pada
sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi,
termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan
suatu proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah
"termodinamika" biasanya merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan
hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses
kuasistatik, yang diidealkan, proses
"super pelan". Proses termodinamika bergantung-waktu dipelajari
dalam termodinamika tak setimbang.
Karena termodinamika tidak
berhubungan dengan konsep waktu,
telah diusulkan bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik.
Hukum termodinamika kebenarannya
sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi
atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di
mana seseorang tidak tahu apa pun kecuali perimbangan transfer energi dan wujud
di antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein
tentang emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini
tentang termodinamika benda hitam.
Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang
terjadi antara sistem dan lingkungannya, yaitu :
1) Sistem
terbuka
Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi
(panas dan kerja) dan benda (materi) dengan lingkungannya. Sistem terbuka ini
meliputi peralatan yang melibatkan adanya aliran massa kedalam atau keluar
sistem seperti pada kompresor, turbin, nozel dan motor bakar. Sistem mesin
motor bakar adalah ruang didalam silinder mesin, dimana campuran bahan bahan
bakar dan udara masuk kedalam silinder, dan gas buang keluar sistem. Pada
sistem terbuka ini, baik massa maupun energi dapat melintasi batas sistem yang
bersifat permeabel. Dengan demikian, pada sistem ini volume dari sistem tidak
berubah sehingga disebut juga dengan control volume.
Perjanjian yang kita gunakan untuk menganalisis sistem
adalah
§ Untuk
panas (Q) bernilai positif bila diberikan kepada sistem dan bernilai negatif
bila keluar dari sistem
§ Untuk
usaha (W) bernilai positif apabila keluar dari sistem dan bernilai negatif bila
diberikan (masuk) kedalam sistem.
2) Sistem tertutup
Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas
dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran zat dengan lingkungan. Sistem
tertutup terdiri atas suatu jumlah massa yang tertentu dimana massa ini tidak
dapat melintasi lapis batas sistem. Tetapi, energi baik dalam bentuk panas
(heat) maupun usaha (work) dapat melintasi lapis batas sistem tersebut. Dalam
sistem tertutup, meskipun massa tidak dapat berubah selama proses berlangsung,
namun volume dapat saja berubah disebabkan adanya lapis batas yang dapat
bergerak (moving boundary) pada salah satu bagian dari lapis batas sistem
tersebut. Contoh sistem tertutup adalah suatu balon udara yang dipanaskan,
dimana massa udara didalam balon tetap, tetapi volumenya berubah dan energi
panas masuk kedalam masa udara didalam balon.
Sebagaimana gambar sistem tertutup dibawah ini, apabila
panas diberikan kepada sistem (Qin), maka akan terjadi pengembangan pada zat
yang berada didalam sistem. Pengembangan ini akan menyebabkan piston akan
terdorong ke atas (terjadi Wout). Karena sistem ini tidak mengizinkan adanya
keluar masuk massa kedalam sistem (massa selalu konstan) maka sistem ini
disebut control mass.
Suatu sistem dapat mengalami pertukaran panas atau kerja
atau keduanya, biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:
§ Pembatas
adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.
§ Pembatas
rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
Dikenal juga istilah dinding, ada dua jenis dinding yaitu
dinding adiabatik dan dinding diatermik. Dinding adiabatik adalah dinding yang
mengakibatkan kedua zat mencapai suhu yang sama dalam waktu yang lama (lambat).
Untuk dinding adiabatik sempurna tidak memungkinkan terjadinya pertukaran kalor
antara dua zat. Sedangkan dinding diatermik adalah dinding yang memungkinkan
kedua zat mencapai suhu yang sama dalam waktu yang singkat (cepat).
3) Sistem
terisolasi
Sistem yang mengakibatkan tidak terjadinya pertukaran panas,
zat atau kerja dengan lingkungannya. Contohnya : air yang disimpan dalam termos
dan tabung gas yang terisolasi. Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat
terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit
pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam
analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang
keluar dari sistem.
Karakteristik yang menentukan sifat dari sistem disebut
property (koordinat sistem/variabel keadaan sistem), seperti tekanan (p),
temperatur (T), volume (v), masa (m), viskositas, konduksi panas dan lain-lain.
Selain itu ada juga koordinat sistem yang didefinisikan dari koordinat sistem
yang lainnya seperti, berat jenis, volume spesifik, panas jenis dan lain-lain.
Suatu sistem dapat berada pada suatu kondisi yang tidak berubah, apabila
masing-masing jenis koordinat sistem tersebut dapat diukur pada semua bagiannya
dan tidak berbeda nilainya. Kondisi tersebut disebut sebagai keadaan (state)
tertentu dari sistem, dimana sistem mempunyai nilai koordinat yang tetap.
Apabila koordinatnya berubah, maka keadaan sistem tersebut disebut mengalami
perubahan keadaan. Suatu sistem yang tidak mengalami perubahan keadaan disebut
sistem dalam keadaan seimbang (equilibrium).
Pendekatan tentang sifat thermodinamis suatu zat berdasarkan perilaku
kumpulan partikel-partikel disebut pendekatan mikroskopis yang merupakan
perkembangan ilmu thermodinamika modern, atau disebut thermodinamika statistik.
Pendekatan thermodinamika statistik dimungkinkan karena perkembangan teknologi
komputer, yang sangat membantu dalam menganalisis data dalam jumlah yang sangat
besar.
Dalam thermodinamika ada dua jenis sistem, yaitu sistem tertutup
dan sistem
terbuka. Dalam sistem tertutup masa dari sistem yang dianalisis
tetap dan
tidak ada masa keluar dari sistem atau masuk kedalam sistem,
tetapi
volumenya bisa berubah. Yang dapat-keluar masuk sistem tertutup
adalah
energi dalam bentuk panas atau kerja. Contoh sistem tertutup
adalah
suatu balon udara yang dipanaskan, dimana masa udara didalam balon tetap,
tetapi volumenya berubah, dan energi panas masuk kedalam masa udara didalam
balon. Dalam sistem terbuka, energi dan masa dapat keluar sistem atau masuk
kedalam sistem melewati batas sistem. Sebagian besar mesin-mesin konversi
energi adalah sistem terbuka. Sistem mesin motor bakar adalah ruang didalam
silinder mesin, dimana campuran bahan bahan bakar dan udara masuk kedalam
silinder, dan gas buang keluar sistem. melalui knalpot.
Turbin gas, turbin uap, pesawat
jet dan lain-lain adalah merupakan sistem thermodinamika terbuka, karena secara
simultan ada energi dan masa keluar-masuk sistem tersebut. Karakteristik yang
menentukan sifat dari sistem disebutproperty dari sistem, seperti
tekanan P, temperatur T, volume V, masa m, viskositas, konduksi panas, dan
lain-lain. Selain itu ada juga property yang disefinisikan
dariproperty yang lainnya seperti, berat jenis, volume spesifik,
panas jenis, dan lain-lain. Suatu sistem dapat berada pada suatu kondisi yang
tidak berubah, apabila masing-masing jenis property sistem
tersebut dapat diukur pada semua bagiannya dan tidak berbeda nilainya. Kondisi
tersebut disebut sebagai keadaan (state) tertentu dari sistem, dimana
sistem mempunyai nilai property yang tetap. Apabila property nya
berubah, maka keadaan sistem tersebut disebut mengalami perubahan keadaan.
Suatu sistem yang tidak mengalami perubahan keadaan disebut sistem dalam keadaan
seimbnag (equilibrium). Perubahan sistem thermodinamika dari keadaan
seimbang satu menjadi keadaan seimbang lain disebut proses, dan rangkaian
keadaan diantara keadaan awal dan akhir disebut lintasan proses. Suatu sistem
disebut menjalani suatu siklus, apabila sistem tersebut menjalani rangkaian
beberapa proses, dengan keadaan akhir sistem kembali ke keadaan awalnya.
Komponen – komponen Utama dan Prinsip Kerja PLTU
Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU) terdiri dari beberapa sistem utama, yaitu :
1. Boiler
Boiler adalah
ketel uap yang berfungsi untuk merubah air menjadi uap superheat yang
bertemperatu dan bertekanan tinggi. Proses memproduksi uap ini disebut ‘Steam
Raising’ (pembuat uap).
2. Turbin
Turbin adalah
mesin rotasi yang berfungsi untuk merubah energi panas menjadi energi mekanik.
Uap berekspansi diturbin dengan urutan dari boiler dengan tekanan dan suhu
tinggi mengalir melalui nozzle sehingga kecepatannya naik sedangkan tekanannya
akan turun. Disini energi potensial dirubah menjadi energi kinetik. Uap dengan
kecepatan tinggi diarahkan untuk mendorong sudu – sudu gerak sehingga
mengakibatkan poros turbin berputar. Disini energi kinetik diubah menjadi
energi mekanik dalam bentuk putaran.
3. Kondensor
Kondensor
berfungsi merubah uap menjadi air. Uap bekas turbin dengan kondisi basah masuk
ke kondensor yang dalam keadaan vakum. Proses kondensasi (pengembunan) terjadi
dengan mengalirkan air pendingin kedalam pipa-pipa kondensor dan uap berada
diluar pipa-pipa. Posisinya biasanya terletak dibawah turbin sehingga
memudahkan aliran uap masuk.
Kondensor pada PLTU Gresik Unit 3 dan Unit 4 ada
perbedaan yang sangat spesifik. Dimana Unit 3 telah dilakukan inovasi perubahan
material tube dengan menggunakan bahan titanium,untuk unit 4 tidak mengalami
perubahan dan masih tetap menggunakan material tembaga untuk tubenya. Dengan
fungsi kondonsor sendiri adalah sebagai media merubah uap menjadi air material
ini sangatlah berpengaruh besar karena memiliki karakteristik yang berbeda.
Dengan penelitian yang sudah ada membuktikkan bahwa untuk masalah perpindahan
panas material tembaga lebih baik daripada material titanium.
Tetapi materialtitanium memiliki keunggulan dalam hal kekuatan
terhadap korosi air laut. Perbedaan yang sangat mencolok dan dapat mempengaruhi
pemakain bahan bakar di setiap unitnya.
4. Generator
Generator berfungsi
untuk merubah energi mekanik menjadi energi listrik. Kapasitas Generator dari
waktu ke waktu berkembang semakin besar dengan teknologi konstruksi
dan rancang bangun yang semakin maju. Kapasitas generator PLTU di Indonesia
sangat bervariasi, karena pembangunannya disesuaikan dengan kebutuhan energi
yang harus dilayani.Kostruksi Generator PLTU semuanya menggunakan kutub medan
magnet dirotor. Dimana rotor sebagai medan magnet dan menginduksi rotor. Hal
ini bertujuan untuk memudahkan penyambungan (connection) energi listrik keluar
generator, karena titik terminal penyambungan benda pada rotor.
v
Boiler
berfungsi untuk merubah air menjadi uap seuperheat yang bertemperatur dan
bertekanan tinggi. Klasifikasi boiler secara umum dibagi menjadi dua,yaitu :
a. Boiler
Pipa Api
Pada jenis
Boiler pipa api, gas hasil pembakaran (flue gas) mengalir melalui pipa yang
dibagian luarnya diselimuti air sehingga terjadi perpindahan pans dari gas
panas ke air dan air menjadi uap.
Keterbatasan
dari boiler pipa api ini adalah tekanan uap tidak dapat dibuat terlalu tinggi
karena ketebalan drum akan sedemikian tebalnya. Boiler seperti ini banyak di
gunakan di pabrik gula karena tidak memerlukan tekanan uap yang tinggi.
b. Boiler
Pipa Air
Pada boiler
(Boiler) jenis ini, air berada didalam pipa sedangkan gas panas berada
diluarpipa. Boiler pipa air dapat beroperasi dengan tekanan tinggi (lebih dari
100 Bar).
Sistem kerja boiler
Boiler berfungsi sebagai pesawat konversi energi yang mengkonversikan
energi kimia (potensial) dari bahan bakar menjadi energi panas. Boiler terdiri
dari dua komponen utama yaitu :
1. Dapur (furnace), sebagai alat untuk
mengubah energi kimia menjad energi panas.
2. Alat penguap (eveporator) yang mengubah energi pembakaran
(energi panas) menjadi energi potensial uap.
Kedua komponen tersebut di atas telah
dapat untuk memungkinkan sebuah boiler untuk berfungsi.
Sedangkan komponen lainnya adalah :
1.Corong asap dengan sistem tarikan gas
asapnya, memungkinkan dapur berfungsi secara
efektif.
2.Sistem perpipaan, seperti pipa api pada
boiler pipa api, pipa air pad boiler pipa air
memungkinkan sistem penghantaran kalor yang efektif antara nyala api atau gas
panas dengan air boiler.
3.Sistem pemanas uap lanjut, sistem
pemanas udara pembakaran serta sistem pemanas air pengisi boiler
berfungsi sebagai alat untuk menaikan efisiensi boiler.
Uap air adalah sejenis fluida yang
merupakan fase gas dari air, bila mengalami pemanasan sampai temperatur didih
dibawah tekanan tertentu. Uap air tida berwarna, bahkan tidak terlihat bila
dalam keadaan murni kering.
Proses Dasar Produksi Listrik
Di dalam PLTU batubara atau coal fired power
plant , energi panas batubara dikonversikan ke dalam energi listrik
dengan bantuan boiler , turbin dan generator. Batubara dari tempat
penyimpanannya di bawa ke tempat penampungan batubara di area boiler setelah
terlebih dahulu dihancurkan di ruangan penghancur batubara. Batubara tersebut
kemudian disalurkan ke pengumpan batubara ( coal feeder ) yang
dilengkapi alat pengatur aliran untuk dihaluskan pada mesin
penghalus ( pulveriser atau coal mill ) sehingga dihasilkan
tepung batubara yang halus. Batubara halus di dorong dengan udara panas yang
dihasilkan dariPrimary Air Fan dan dibawa ke pembakar batubara
dengan cara di injeksikan ke ruang bakar boiler ( furnace ). Di
sini tepung batubara yang keluar dari corner (sudut – sudut
boiler) dibakar bersama- sama dengan udara panas dan api yang di injeksikan ke
ruang bakar secara bersamaan. Udara panas yang masuk kefurnace dihasilkan
dari fan yang disebut Forced Draft Fan , sedangkan api di
hasilkan dari pemantik api atau ignitor.
Panas yang di hasilkan dari proses pembakaran ini melalui
proses perpindahan panas secara konveksi akan mengubah air yang mengalir dalam
pipa – pipa yang ada di dalam boiler menjadi uap jenuh ( saturated
steam ) . Uap panas ini kemudian di panaskan lebih lanjut oleh super
heater sampai menjadi uap panas kering ( dry super heated steam ) sehingga
efisiensi boiler makin tinggi. Uap panas kering kemudian disalurkan ke turbin
bertekanan tinggi dengan bantuan pipa – pipa tebal bertekanan tinggi dimana
steam itu dikeluarkan lewat nozzle – nozzle mengenai baling –baling turbin.
Saat mengenai baling – baling, energi kalor yang dimiliki steam akan berubah
menjadi energi kinetik dan menggerakkan baling – baling turbin dan shaft
turbin yang disambungkan dengan generator ikut berputar.
Shaft yang disambungkan dengan generator berupa silinder
elektromagnetik besar sehingga ketika turbin berputar generator ikut berputar
,yaitu bagian rotor.Rotor generator tergabung dengan stator.Stator adalah
bagian generator yang tidak ikut berputar , berupa gulungan yang menggunakan
batang tembaga sebagai pendingin internal.Listrik dihasilkan dalam batang –
batang tembaga stator dengan elektostatik di dalam rotor melalui putaran
magnet. Listrik yang dihasilkan bertegangan 21 kV dan dengan trafo step up
dinaikkan menjadi 500 kV , sesuai tegangan yang diminta PLN . Lihat gambar
sistem pada lampiran .
3.
Boiler
Master System
Coal fired power plant atau pembangkit listrik tenaga uap
merupakan pembangkit listrik dengan menggunakan uap sebagaitenaga
pembangkitnya.Untuk fungsi ini powerplant ini dapat dibagi menjadi dua bagian
penting yaitu boiler master dan turbine master .Uap
yang digunakan untuk pembangkit listrik ini dihasilkan dari proses
perubahan wujud dari air ke uap yang dilakukan oleh boiler yang merupakan
bagian dari boiler master .Sehingga boiler merupakan suatu komponen dalam
power plant yang berfungsi untuk mengubah air menjadi uap melalui serangkaian
proses yang kompleks dimana didalamnya terjadi perpindahan panas dan konversi
energi dari kimia ke panas.
Jenis boiler yang digunakan pada unit 5 dan 6 adalah tipe
menggantung dengan pengontrol sirkulasi (controlled circulation)yaitu
sirkulasi air dan uap pada boiler tidak terjadi secara naturaltapi
dipaksa dengan pompa BWCP ( Boiler water Circulating Pump) ,
hal ini memudahkan dalam pengoperasian boiler untuk menyesuaikan dengan
kebutuhan air dan uap agar sesuai dengan beban yang diinginkan.Boiler
ini didesain dengan satu kali proses pemanasan kembali (reheat)
Boiler merupakan .suatu komponen besar yang terdiri dari komponen-komponen utama
dan komponen pembantu agar dalam proses kerjanya mencapai efisiensi optimum.
d.ketel uap
dengan energi nuklir
D. Parameter yang harus diperhatikan dalam
pengoperasian ketel uap
1. Kualitas air
Air sebagai bahan pengisi ketel uap untuk di panasi
menjadi uap, maka harus diperhatikan kandungan – kandungan yang terlarut di
dalam air untuk mencegah terjadinya pengrusakan terhadap ketel uap, misalnya
pengerakkan, pengaratan, yang bisa menyebabkan kejadian fatal seperti ledakan.
Air untuk mengisi ketel uap dapat berasal dari :
a. Air yang dihasilkan dari dalam pabrik, berupa
air embun yang keluar dari pemanasan.
b. Air
yang berasal dari alam, seperti air sungai
Keburukan
karena kualitas air akan menyebabkan :
a.
Pengerakkan
b. Logam –
logam menjadi aus karena korosi
c.
Terbawanya air dalam uap
1. Aliran
uap ( Steam Flow )
Yaitu banyaknya uap
yang harus dihasilkan boiler pada tingkat pengoperasian tertentu. Pengoperasian
pada MCR (Maximum Continous Rating) merupakan pengoperasian
boiler pada tingkat aliran uap maksimum yang bisa dijalankan secara
berkelanjutan.Jika melebihi tingkat ini bisa merusak peralatan ataupun
meningkatkan biaya perawatan.
Control Load untuk
beban penuh aliran uap sekitar 48% dan sekitar 47 % untuk aliran uap pada
tingkat MCR. Control load merupakan titik dimana suhu uap utama maupun uap
pemanasan ulang telah mencapai titik desain kerjanya ( kondisi stabil )
2. Tekanan
Boiler
Untuk mendapatkan
energi yang sesuai dengan kebutuhan turbin agar dapt menggerakkan
generator,maka tekanan uap panas kering yang dihasilkan pun harus sesuai dengan
kebutuhan beban.Dalam hal ini ,tekanan uap dapat diatur melalui reheater dan
superheater.
3. Temperatur
Uap
Dalam proses konversi
wujud dari cair menjadi uap,air perlu dipanaskan dalam furnace.Panas yang
dihasilkan dari proses pembakaran dalam furnace tersebut juga harus
diperhatikan agar suhu uap yang dihasilkan memenuhi standar yang ditentukan.Karena
jika suhu uap kurang maka efisiensi akan turun tapi jika terlalu tinggi akan
berpengaruh pada gas buangnya.
4. Efisiensi
Boiler
Untuk melihat apakah
desain suatu boiler telah tepat ditentukan oleh beberapa faktor yang
mempengaruhi,diantaranya kegunaan unit boiler itu sendiri yaitu apakah uap yang
harus dihasilkan konstan atau bervariasi sesuai kebutuhan generator pembangkit
listrik. Selanjutnya yang menentukan juga adalah jenis dan kualitas bahan bakar
yang akan dibakar : apakah padat,cair atau gas.Seberapa banyak uap harus
dihasilkan tiap jamnya apakah ratusan atau bahkan jutaan pon tiap jamnya juga
perlu dipertimbangkan dalam desain.
Pembentukan uap yang dipengaruhi penyerapan
panas harus memenuhi setidaknya komponen berikut ini :
1. Tekanan
kerja tiap bagian dari boiler,hal ini penting untuk distribusi
dan pemenuhan kebutuhan sistem dalam proses
pengubahan air menjadi uap.
2. Struktur
power plant yang tepat untuk tipe proses pembakaran yang dipilih.
3. Ukuran
yang tepat dan pengaturan permukaan perpindahan panas
untuk penyerapan panas saat proses pembakaran.
4. Perlengkapan
yang dibutuhkan selama proses .Alat untuk
memasukkan udara, bahan bakar dan mengalirkan
air.Piranti untuk memindahkan hasil pembakaran dan sistem pengendalian proses.
Permukaan penyerapam panas boiler dirancang
untuk efisiensi dan biaya yang optimum agar empat
tujuan dasar boiler tercapai yaitu :
1. Uap
kering yang dihasilkan memilki tingkat kemurnian yang
tinggi dalam keadaan apapun.
2. Pemanasan
super terhadap uap kering sementara menjaga suhu tidak melebihi dari
kondisi operasional boiler.
3. Pemanasan
ulang terhadap uap yang tekanannya turun untuk digunakan kembali oleh turbin
sementara menjaga suhu tidak melebihi dari kondisi operasional boiler.
4.Mengurangi
suhu gas buang untuk meminimalkan rugi-rugi panas , mengendalikan korosi
dan menghasilkan emisi yang tidak melebihi ketentuan.
Efisiensi termal adalah indikator seberapa
baik kemampuan input panas boiler untuk menghasilkan uap pada suhu dan tekanan
yang diminta. Adanya prinsip ekonomi dan biaya bahan bakar membuat
powerplant harus beroperasi seefisien mungkin. Unit 5 dan 6 didesain dengan
efisiensi 92,5 – 93,5 % tergantung kondisi operasional boiler ,pada MCR, normal
full load atau pada control load conditions. Untuk
membandingkan performance boiler pada kondisi sekarang dengan kondisi desain
awal nya ada tiga parameter yang bisa diperiksa.
5. Fuel
analysis
Analisa ini dilakukan untuk mengatuhi
kandungan oksigen ,hidrogen dan karbon yang terdapat dalam bahan bakar yang
digunakan.Karena kualitas bahan bakar dulu dengan sekarang bisa sangat
berbeda.Perbedaan ini berpengaruh terhadap kebutuhan udara dan panas yang
dilepaskan di ruang bakar ,begitu juga dengan massa aliran gas buang yang
meninggalkan ruang bakar.
6. Feedwater
temperature
Perubahan suhu air yang masuk ke boiler
menentukan tingkat pembakaran yang diperlukan di furnace ,lebih lanjut
akan mempengaruhi panas yang dihasilkan dan banyaknya massa aliran.
7. Excess
Air
Banyaknya udara yang masuk ruang bakar
berpengaruh terhadap jumlah panas yang dibawa dari furnace ( dry gas
loss ) , banyaknya udara yang keluar merupakan faktor penting untuk
menghitung efisiensi boiler.
. Jenis bahan bakar untuk ketel uap
Ada tiga
jenis bahan bakar yang biasanya digunakan untuk ketel uap, yaitu :
a. Bentuk padat
Bentuk padat
ini ada yang bisa langsung dipakai seperti batu bara. Ada juga yang
diolah terlebih dahulu, seperti kokas dan arang kayu
b. Bentuk Cair
Minyak bumi,
bensin, residu, dll
c. Bentuk gas
Gas bumi,
LPG, gas biomass, dll
Dalam
industri tekstil, biasanya menggunakan ketel uap yang berbahan bakar minyak.
Pa
A. Kesimpulan
Dari
pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Boiler merupakan peralatan yang
dipergunakan untuk memproduksi air panas dengan temperatur tinggi sehingga
menghasilkan uap atau steam, yang dipergunakan untuk proses produksi,
penggerak, dan lain-lain.
2. Sistem kerja boiler
terdiri dari sistem umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar.
3. Boiler terdiri dari
berbagai jenis yang dapat diklasifikasikan berdasarkan fluida yang mengalir,
pemakaian, letak dapur, jumlah boiler tube,poros tutup drum, bentuk dan letak
pipa, sistem peredaran air, dan sumber panas.
4. Bagian utama penyusun boiler
terditi dari economizer, superheater, reheater, main steam
drum, down comer, furnace, dan blow down.
5. Dalam industri pembangkit
listrik, Coal
fired power plant atau
pembangkit listrik tenaga uap merupakan pembangkit listrik dengan menggunakan
uap dari
boiler sebagai tenaga
pembangkitnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar