Senin, 19 Oktober 2015

IMPLEMENTASI TERMODINAMIKA PADA INDUSTRI



TERMODINAMIKA
Termodinamika (bahasa Yunanithermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan') adalah fisikaenergi , panaskerjaentropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat denganmekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal.
Termodinamika adalah cabang dari ilmu fisika yang mempelajari tentang proses perpindahan energi sebagai kalor dan usaha antara sistem dan lingkungan. Kalor diartikan sebagai perpindahan energi yang disebabkan oleh perbedaan suhu, sedangkan usaha merupakan perubahan energi melalui cara-cara mekanis yang tidak disebabkan oleh perubahan suhu. Proses perpindahan energi pada termodinamika berdasarkan atas dua hukum, yaitu Hukum 1 Termodinamika yang merupakan persyaratan hukum kekekalan energi, dan Hukum 2 Termodinamika yang memberikan batasan tentang arah perpindahan kalor yang dapat terjadi.
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses termodinamika bergantung-waktu dipelajari dalam termodinamika tak setimbang.
Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik.
Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecuali perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam.
Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungannya, yaitu :
1)   Sistem terbuka
Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda (materi) dengan lingkungannya. Sistem terbuka ini meliputi peralatan yang melibatkan adanya aliran massa kedalam atau keluar sistem seperti pada kompresor, turbin, nozel dan motor bakar. Sistem mesin motor bakar adalah ruang didalam silinder mesin, dimana campuran bahan bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder, dan gas buang keluar sistem. Pada sistem terbuka ini, baik massa maupun energi dapat melintasi batas sistem yang bersifat permeabel. Dengan demikian, pada sistem ini volume dari sistem tidak berubah sehingga disebut juga dengan control volume.
Perjanjian yang kita gunakan untuk menganalisis sistem adalah
§  Untuk panas (Q) bernilai positif bila diberikan kepada sistem dan bernilai negatif bila keluar dari sistem
§  Untuk usaha (W) bernilai positif apabila keluar dari sistem dan bernilai negatif bila diberikan (masuk) kedalam sistem.
2)   Sistem tertutup
Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran zat dengan lingkungan. Sistem tertutup terdiri atas suatu jumlah massa yang tertentu dimana massa ini tidak dapat melintasi lapis batas sistem. Tetapi, energi baik dalam bentuk panas (heat) maupun usaha (work) dapat melintasi lapis batas sistem tersebut. Dalam sistem tertutup, meskipun massa tidak dapat berubah selama proses berlangsung, namun volume dapat saja berubah disebabkan adanya lapis batas yang dapat bergerak (moving boundary) pada salah satu bagian dari lapis batas sistem tersebut. Contoh sistem tertutup adalah suatu balon udara yang dipanaskan, dimana massa udara didalam balon tetap, tetapi volumenya berubah dan energi panas masuk kedalam masa udara didalam balon.
Sebagaimana gambar sistem tertutup dibawah ini, apabila panas diberikan kepada sistem (Qin), maka akan terjadi pengembangan pada zat yang berada didalam sistem. Pengembangan ini akan menyebabkan piston akan terdorong ke atas (terjadi Wout). Karena sistem ini tidak mengizinkan adanya keluar masuk massa kedalam sistem (massa selalu konstan) maka sistem ini disebut control mass.
Suatu sistem dapat mengalami pertukaran panas atau kerja atau keduanya, biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:
§  Pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.
§  Pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
Dikenal juga istilah dinding, ada dua jenis dinding yaitu dinding adiabatik dan dinding diatermik. Dinding adiabatik adalah dinding yang mengakibatkan kedua zat mencapai suhu yang sama dalam waktu yang lama (lambat). Untuk dinding adiabatik sempurna tidak memungkinkan terjadinya pertukaran kalor antara dua zat. Sedangkan dinding diatermik adalah dinding yang memungkinkan kedua zat mencapai suhu yang sama dalam waktu yang singkat (cepat).
3)   Sistem terisolasi
Sistem yang mengakibatkan tidak terjadinya pertukaran panas, zat atau kerja dengan lingkungannya. Contohnya : air yang disimpan dalam termos dan tabung gas yang terisolasi. Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari sistem.
Karakteristik yang menentukan sifat dari sistem disebut property (koordinat sistem/variabel keadaan sistem), seperti tekanan (p), temperatur (T), volume (v), masa (m), viskositas, konduksi panas dan lain-lain. Selain itu ada juga koordinat sistem yang didefinisikan dari koordinat sistem yang lainnya seperti, berat jenis, volume spesifik, panas jenis dan lain-lain. Suatu sistem dapat berada pada suatu kondisi yang tidak berubah, apabila masing-masing jenis koordinat sistem tersebut dapat diukur pada semua bagiannya dan tidak berbeda nilainya. Kondisi tersebut disebut sebagai keadaan (state) tertentu dari sistem, dimana sistem mempunyai nilai koordinat yang tetap. Apabila koordinatnya berubah, maka keadaan sistem tersebut disebut mengalami perubahan keadaan. Suatu sistem yang tidak mengalami perubahan keadaan disebut sistem dalam keadaan seimbang (equilibrium).
Pendekatan tentang sifat thermodinamis suatu zat berdasarkan perilaku kumpulan partikel-partikel disebut pendekatan mikroskopis yang merupakan perkembangan ilmu thermodinamika modern, atau disebut thermodinamika statistik. Pendekatan thermodinamika statistik dimungkinkan karena perkembangan teknologi komputer, yang sangat membantu dalam menganalisis data dalam jumlah yang sangat besar.
Dalam thermodinamika ada dua jenis sistem, yaitu sistem tertutup
dan sistem terbuka. Dalam sistem tertutup masa dari sistem yang dianalisis
tetap dan tidak ada masa keluar dari sistem atau masuk kedalam sistem,
tetapi volumenya bisa berubah. Yang dapat-keluar masuk sistem tertutup
adalah energi dalam bentuk panas atau kerja. Contoh sistem tertutup
adalah suatu balon udara yang dipanaskan, dimana masa udara didalam balon tetap, tetapi volumenya berubah, dan energi panas masuk kedalam masa udara didalam balon. Dalam sistem terbuka, energi dan masa dapat keluar sistem atau masuk kedalam sistem melewati batas sistem. Sebagian besar mesin-mesin konversi energi adalah sistem terbuka. Sistem mesin motor bakar adalah ruang didalam silinder mesin, dimana campuran bahan bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder, dan gas buang keluar sistem. melalui knalpot.
       Turbin gas, turbin uap, pesawat jet dan lain-lain adalah merupakan sistem thermodinamika terbuka, karena secara simultan ada energi dan masa keluar-masuk sistem tersebut. Karakteristik yang menentukan sifat dari sistem disebutproperty dari sistem, seperti tekanan P, temperatur T, volume V, masa m, viskositas, konduksi panas, dan lain-lain. Selain itu ada juga property yang disefinisikan dariproperty yang lainnya seperti, berat jenis, volume spesifik, panas jenis, dan lain-lain. Suatu sistem dapat berada pada suatu kondisi yang tidak berubah, apabila masing-masing jenis property sistem tersebut dapat diukur pada semua bagiannya dan tidak berbeda nilainya. Kondisi tersebut disebut sebagai keadaan (state) tertentu dari sistem, dimana sistem mempunyai nilai property yang tetap. Apabila property nya berubah, maka keadaan sistem tersebut disebut mengalami perubahan keadaan. Suatu sistem yang tidak mengalami perubahan keadaan disebut sistem dalam keadaan seimbnag (equilibrium). Perubahan sistem thermodinamika dari keadaan seimbang satu menjadi keadaan seimbang lain disebut proses, dan rangkaian keadaan diantara keadaan awal dan akhir disebut lintasan proses. Suatu sistem disebut menjalani suatu siklus, apabila sistem tersebut menjalani rangkaian beberapa proses, dengan keadaan akhir sistem kembali ke keadaan awalnya.
Komponen – komponen Utama dan Prinsip Kerja PLTU
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terdiri dari beberapa sistem utama, yaitu :
1.      Boiler
Boiler adalah ketel uap yang berfungsi untuk merubah air menjadi uap superheat yang bertemperatu dan bertekanan tinggi. Proses memproduksi uap ini disebut ‘Steam Raising’ (pembuat uap).
2.      Turbin
Turbin adalah mesin rotasi yang berfungsi untuk merubah energi panas menjadi energi mekanik. Uap berekspansi diturbin dengan urutan dari boiler dengan tekanan dan suhu tinggi mengalir melalui nozzle sehingga kecepatannya naik sedangkan tekanannya akan turun. Disini energi potensial dirubah menjadi energi kinetik. Uap dengan kecepatan tinggi diarahkan untuk mendorong sudu – sudu gerak sehingga mengakibatkan poros turbin berputar. Disini energi kinetik diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.
3.      Kondensor
Kondensor berfungsi merubah uap menjadi air. Uap bekas turbin dengan kondisi basah masuk ke kondensor yang dalam keadaan vakum. Proses kondensasi (pengembunan) terjadi dengan mengalirkan air pendingin kedalam pipa-pipa kondensor dan uap berada diluar pipa-pipa. Posisinya biasanya terletak dibawah turbin sehingga memudahkan aliran uap masuk.
Kondensor pada PLTU Gresik Unit 3 dan Unit 4 ada perbedaan yang sangat spesifik. Dimana Unit 3 telah dilakukan inovasi perubahan material tube dengan menggunakan bahan titanium,untuk unit 4 tidak mengalami perubahan dan masih tetap menggunakan material tembaga untuk tubenya. Dengan fungsi kondonsor sendiri adalah sebagai media merubah uap menjadi air material ini sangatlah berpengaruh besar karena memiliki karakteristik yang berbeda. Dengan penelitian yang sudah ada membuktikkan bahwa untuk masalah perpindahan panas material tembaga lebih baik daripada material titanium. Tetapi materialtitanium memiliki keunggulan dalam hal kekuatan terhadap korosi air laut. Perbedaan yang sangat mencolok dan dapat mempengaruhi pemakain bahan bakar di setiap unitnya.
4.      Generator
Generator  berfungsi untuk merubah energi mekanik menjadi energi listrik. Kapasitas Generator dari waktu ke waktu berkembang semakin besar dengan teknologi  konstruksi dan rancang bangun yang semakin maju. Kapasitas generator PLTU di Indonesia sangat bervariasi, karena pembangunannya disesuaikan dengan kebutuhan energi yang harus dilayani.Kostruksi Generator PLTU semuanya menggunakan kutub medan magnet dirotor. Dimana rotor sebagai medan magnet dan menginduksi rotor. Hal ini bertujuan untuk memudahkan penyambungan (connection) energi listrik keluar generator, karena titik terminal penyambungan benda pada rotor.
v  Boiler berfungsi untuk merubah air menjadi uap seuperheat yang bertemperatur dan bertekanan tinggi. Klasifikasi boiler secara umum dibagi menjadi dua,yaitu :
a.      Boiler Pipa Api
Pada jenis Boiler pipa api, gas hasil pembakaran (flue gas) mengalir melalui pipa yang dibagian luarnya diselimuti air sehingga terjadi perpindahan pans dari gas panas ke air dan air menjadi uap.
Keterbatasan dari boiler pipa api ini adalah tekanan uap tidak dapat dibuat terlalu tinggi karena ketebalan drum akan sedemikian tebalnya. Boiler seperti ini banyak di gunakan di pabrik gula karena tidak memerlukan tekanan uap yang tinggi.
b.      Boiler Pipa Air
Pada boiler (Boiler) jenis ini, air berada didalam pipa sedangkan gas panas berada diluarpipa. Boiler pipa air dapat beroperasi dengan tekanan tinggi (lebih dari 100 Bar).

 Sistem kerja boiler
Boiler berfungsi sebagai pesawat konversi energi yang mengkonversikan energi kimia (potensial) dari bahan bakar menjadi energi panas. Boiler terdiri dari dua komponen utama yaitu :
     1. Dapur (furnace), sebagai alat untuk mengubah energi kimia menjad energi    panas.
 2. Alat penguap (eveporator) yang mengubah energi pembakaran (energi  panas) menjadi energi potensial uap.
      Kedua komponen tersebut di atas telah dapat untuk memungkinkan sebuah   boiler untuk berfungsi. Sedangkan komponen lainnya adalah :
1.Corong asap dengan sistem tarikan gas asapnya, memungkinkan dapur     berfungsi secara efektif.
2.Sistem perpipaan, seperti pipa api pada boiler pipa api, pipa air pad boiler    pipa air memungkinkan sistem penghantaran kalor yang efektif antara nyala api atau gas panas dengan air boiler.
3.Sistem pemanas uap lanjut, sistem pemanas udara pembakaran serta sistem  pemanas air pengisi boiler berfungsi sebagai alat untuk menaikan efisiensi boiler.

Uap air adalah sejenis fluida yang merupakan fase gas dari air, bila mengalami pemanasan sampai temperatur didih dibawah tekanan tertentu. Uap air tida berwarna, bahkan tidak terlihat bila dalam keadaan murni kering.


Proses Dasar Produksi Listrik
Di dalam PLTU batubara atau coal fired power plant , energi panas batubara dikonversikan ke dalam energi listrik dengan bantuan boiler , turbin dan generator. Batubara dari tempat penyimpanannya di bawa ke tempat penampungan batubara di area boiler setelah terlebih dahulu dihancurkan di ruangan penghancur batubara. Batubara tersebut kemudian disalurkan ke pengumpan batubara ( coal feeder ) yang dilengkapi alat pengatur aliran untuk dihaluskan pada mesin penghalus ( pulveriser atau coal mill ) sehingga dihasilkan tepung batubara yang halus. Batubara halus di dorong dengan udara panas yang dihasilkan dariPrimary Air Fan dan dibawa ke pembakar batubara dengan cara di injeksikan ke ruang bakar boiler ( furnace ). Di sini tepung batubara yang keluar dari corner (sudut – sudut boiler) dibakar bersama- sama dengan udara panas dan api yang di injeksikan ke ruang bakar secara bersamaan. Udara panas yang masuk kefurnace dihasilkan dari fan yang disebut Forced Draft Fan , sedangkan api di hasilkan dari pemantik api atau ignitor.
Panas yang di hasilkan dari proses pembakaran ini melalui proses perpindahan panas secara konveksi akan mengubah air yang mengalir dalam pipa – pipa yang ada di dalam boiler menjadi uap jenuh ( saturated steam ) . Uap panas ini kemudian di panaskan lebih lanjut oleh super heater sampai menjadi uap panas kering ( dry super heated steam ) sehingga efisiensi boiler makin tinggi. Uap panas kering kemudian disalurkan ke turbin bertekanan tinggi dengan bantuan pipa – pipa tebal bertekanan tinggi dimana steam itu dikeluarkan lewat nozzle – nozzle mengenai baling –baling turbin. Saat mengenai baling – baling, energi kalor yang dimiliki steam akan berubah menjadi energi kinetik dan menggerakkan baling – baling turbin dan shaft turbin yang disambungkan dengan generator ikut berputar.
Shaft yang disambungkan dengan generator berupa silinder elektromagnetik besar sehingga ketika turbin berputar generator ikut berputar ,yaitu bagian rotor.Rotor generator tergabung dengan stator.Stator adalah bagian generator yang tidak ikut berputar , berupa gulungan yang menggunakan batang tembaga sebagai pendingin internal.Listrik dihasilkan dalam batang – batang tembaga stator dengan elektostatik di dalam rotor melalui putaran magnet. Listrik yang dihasilkan bertegangan 21 kV dan dengan trafo step up dinaikkan menjadi 500 kV , sesuai tegangan yang diminta PLN . Lihat gambar sistem pada lampiran .
3. Boiler Master System
Coal fired power plant atau pembangkit listrik tenaga uap merupakan pembangkit listrik dengan menggunakan uap sebagaitenaga pembangkitnya.Untuk fungsi ini powerplant ini dapat dibagi menjadi dua bagian penting yaitu boiler master dan turbine master .Uap yang digunakan untuk pembangkit listrik ini dihasilkan dari proses perubahan wujud dari air ke uap yang dilakukan oleh boiler yang merupakan bagian dari boiler master .Sehingga boiler merupakan suatu komponen dalam power plant yang berfungsi untuk mengubah air menjadi uap melalui serangkaian proses yang kompleks dimana didalamnya terjadi perpindahan panas dan konversi energi dari kimia ke panas.
Jenis boiler yang digunakan pada unit 5 dan 6 adalah tipe menggantung dengan pengontrol sirkulasi (controlled circulation)yaitu sirkulasi air dan uap pada boiler tidak terjadi secara naturaltapi dipaksa dengan pompa BWCP ( Boiler water Circulating Pump) , hal ini memudahkan dalam pengoperasian boiler untuk menyesuaikan dengan kebutuhan air dan uap agar sesuai dengan beban yang diinginkan.Boiler ini didesain dengan satu kali proses pemanasan kembali (reheat) Boiler merupakan .suatu komponen besar yang terdiri dari komponen-komponen utama dan komponen pembantu agar dalam proses kerjanya mencapai efisiensi optimum.
d.ketel uap dengan energi nuklir
D. Parameter yang harus diperhatikan dalam pengoperasian ketel uap
1. Kualitas air
Air sebagai bahan pengisi ketel uap untuk di panasi menjadi uap, maka harus diperhatikan kandungan – kandungan yang terlarut di dalam air untuk mencegah terjadinya pengrusakan terhadap ketel uap, misalnya pengerakkan, pengaratan, yang bisa menyebabkan kejadian fatal seperti ledakan. Air untuk mengisi ketel uap dapat berasal dari :
a. Air yang dihasilkan dari dalam pabrik, berupa air embun yang keluar dari pemanasan.
b.  Air yang berasal dari alam, seperti air sungai
Keburukan karena kualitas air akan menyebabkan :
a. Pengerakkan
b. Logam – logam menjadi aus karena korosi
c. Terbawanya air dalam uap
1.      Aliran uap ( Steam Flow )
Yaitu banyaknya uap yang harus dihasilkan boiler pada tingkat pengoperasian tertentu. Pengoperasian pada MCR (Maximum Continous Rating) merupakan pengoperasian boiler pada tingkat aliran uap maksimum yang bisa dijalankan secara berkelanjutan.Jika melebihi tingkat ini bisa merusak peralatan ataupun meningkatkan biaya perawatan.
Control Load untuk beban penuh aliran uap sekitar 48% dan sekitar 47 % untuk aliran uap pada tingkat MCR. Control load merupakan titik dimana suhu uap utama maupun uap pemanasan ulang telah mencapai titik desain kerjanya ( kondisi stabil )
2.       Tekanan Boiler
Untuk mendapatkan energi yang sesuai dengan kebutuhan turbin agar dapt menggerakkan generator,maka tekanan uap panas kering yang dihasilkan pun harus sesuai dengan kebutuhan beban.Dalam hal ini ,tekanan uap dapat diatur melalui reheater dan superheater.
3.       Temperatur Uap
Dalam proses konversi wujud dari cair menjadi uap,air perlu dipanaskan dalam furnace.Panas yang dihasilkan dari proses pembakaran dalam furnace tersebut juga harus diperhatikan agar suhu uap yang dihasilkan memenuhi standar yang ditentukan.Karena jika suhu uap kurang maka efisiensi akan turun tapi jika terlalu tinggi akan berpengaruh pada gas buangnya.
4.      Efisiensi Boiler
Untuk melihat apakah desain suatu boiler telah tepat ditentukan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi,diantaranya kegunaan unit boiler itu sendiri yaitu apakah uap yang harus dihasilkan konstan atau bervariasi sesuai kebutuhan generator pembangkit listrik. Selanjutnya yang menentukan juga adalah jenis dan kualitas bahan bakar yang akan dibakar : apakah padat,cair atau gas.Seberapa banyak uap harus dihasilkan tiap jamnya apakah ratusan atau bahkan jutaan pon tiap jamnya juga perlu dipertimbangkan dalam desain.
Pembentukan uap yang dipengaruhi penyerapan panas harus memenuhi setidaknya komponen berikut ini :
1.      Tekanan kerja tiap bagian dari boiler,hal ini penting untuk distribusi dan     pemenuhan kebutuhan sistem dalam proses pengubahan air menjadi uap.
2.      Struktur power plant yang tepat untuk tipe proses pembakaran yang dipilih.
3.      Ukuran yang tepat dan pengaturan permukaan perpindahan panas untuk  penyerapan panas saat proses pembakaran.
4.      Perlengkapan yang dibutuhkan selama proses .Alat untuk memasukkan     udara, bahan bakar dan mengalirkan air.Piranti untuk memindahkan hasil pembakaran dan sistem pengendalian proses.
Permukaan penyerapam panas boiler dirancang untuk efisiensi dan biaya     yang optimum agar empat tujuan dasar boiler tercapai yaitu :
1. Uap kering yang dihasilkan memilki tingkat kemurnian yang tinggi   dalam keadaan apapun.
2. Pemanasan super terhadap uap kering sementara menjaga suhu tidak  melebihi dari kondisi operasional boiler.
3. Pemanasan ulang terhadap uap yang tekanannya turun untuk digunakan kembali oleh turbin sementara menjaga suhu tidak melebihi dari kondisi operasional boiler.
4.Mengurangi suhu gas buang untuk meminimalkan rugi-rugi panas , mengendalikan korosi dan menghasilkan emisi yang tidak melebihi ketentuan.
Efisiensi termal adalah indikator seberapa baik kemampuan input panas boiler untuk menghasilkan uap pada suhu dan tekanan yang diminta. Adanya prinsip ekonomi dan biaya bahan bakar membuat powerplant harus beroperasi seefisien mungkin. Unit 5 dan 6 didesain dengan efisiensi 92,5 – 93,5 % tergantung kondisi operasional boiler ,pada MCR, normal full load atau pada control load conditions. Untuk membandingkan performance boiler pada kondisi sekarang dengan kondisi desain awal nya ada tiga parameter yang bisa diperiksa.


5.      Fuel analysis
Analisa ini dilakukan untuk mengatuhi kandungan oksigen ,hidrogen dan karbon yang terdapat dalam bahan bakar yang digunakan.Karena kualitas bahan bakar dulu dengan sekarang bisa sangat berbeda.Perbedaan ini berpengaruh terhadap kebutuhan udara dan panas yang dilepaskan di ruang bakar ,begitu juga dengan massa aliran gas buang yang meninggalkan ruang bakar.
6.      Feedwater temperature
Perubahan suhu air yang masuk ke boiler menentukan tingkat pembakaran yang diperlukan di furnace ,lebih lanjut akan mempengaruhi panas yang dihasilkan dan banyaknya massa aliran.
7.      Excess Air
Banyaknya udara yang masuk ruang bakar berpengaruh terhadap jumlah panas yang dibawa dari furnace ( dry gas loss ) , banyaknya udara yang keluar merupakan faktor penting untuk menghitung efisiensi boiler.

. Jenis bahan bakar untuk ketel uap
Ada tiga jenis bahan bakar yang biasanya digunakan untuk ketel uap, yaitu :
a. Bentuk padat
Bentuk padat ini ada yang bisa langsung dipakai seperti batu bara.  Ada juga yang diolah terlebih dahulu, seperti kokas dan arang kayu
b.  Bentuk Cair
Minyak bumi, bensin, residu, dll
c.  Bentuk gas
Gas bumi, LPG, gas biomass, dll
Dalam industri tekstil, biasanya menggunakan ketel uap yang berbahan bakar minyak.

Pa
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Boiler merupakan peralatan yang dipergunakan untuk memproduksi air panas dengan temperatur tinggi sehingga menghasilkan uap atau steam, yang dipergunakan untuk proses produksi, penggerak, dan lain-lain.
2.  Sistem kerja boiler terdiri dari sistem umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar.
3.   Boiler terdiri dari berbagai jenis yang dapat diklasifikasikan berdasarkan fluida yang mengalir, pemakaian, letak dapur, jumlah boiler tube,poros tutup drum, bentuk dan letak pipa, sistem peredaran air, dan sumber panas.
4. Bagian utama penyusun boiler terditi dari economizer, superheater, reheater,   main steam drum, down comer, furnace, dan blow down.
5.  Dalam industri pembangkit listrik, Coal fired power plant atau pembangkit listrik tenaga uap merupakan pembangkit listrik dengan menggunakan uap dari boiler sebagai tenaga pembangkitnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar