Ruang
Lingkup Dan Perkembangan Ilmu Kimia
Definisi
ilmu kimia
•Asal kata Kimia masih diperdebatkan.
• Diduga berasal dari Bahasa Mesir dan Yunani,
yaitu kēme (dibaca: Chem)
yaitu kēme (dibaca: Chem)
• Kata Chem muncul pertama kali disekitar abad keempat untuk
merepresentasikan sebuah seni atau ilmu dalam membuat metal, pewarna dan batu.
• Kemudian diterjemahkan dalam Bahasa Arab menjadi "Al Kimiya"
yang kemudian dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi "Alchemist"
Kimia
adalah ilmu yang mempelajari benda, ciri-cirinya, strukturnya, komposisinya,
dan perubahannya yang disebabkan karena interaksi dengan benda lain atau reaksi
kimia.
Perkembangan
Ilmu Kimia
Sejarah
ilmu kimia dibagi menjadi empat kategori yaitu:
•
Zaman prasejarah – awal era Kristen (ilmu hitam)
• Awal
era Kristen – akhir abad ke-17 (alkimia)
•
Pertengahan abad ke 19 (kimia tradisional)
•
Pertengahan abad ke-19 (kimia modern)
Zaman Prasejarah – Awal Era Kristen
(Ilmu Hitam)
4000 – 2500 SM Bangsa Sumeria telah mampu membuat
barang-barang yang terbuat dari emas, tembaga, perunggu, dan besi.
3400
SM.
Mesir memanfaatkan banyak logam untuk keperluan sehari-hari, pemanfaatan proses
kimia seperti pembuatan alkohol dari proses fermentasi, pembuatan racun,
mengolah bijih logam, membuat zat warna, membuat gelas dan keramik
430
SM, Democritus (460-370 SM) menyatakan atom
menjadi materi yang paling sederhana. Semua materi terdiri dari atom
300
SM, Aristoteles, menyatakan bahwa di alam ini
hanya ada empat elemen: api, udara, air dan bumi.
Awal era Kristen – akhir abad ke-17
(alkimia)
300 SM - 300, Awal Perkembangan
Alkimia, terinspirasi
dari teori Aristoteles, para ahli Kimia mencoba untuk menciptakan emas dengan
cara mengubah logam biasa menjadi emas. Zat yang dipakai untuk percobaan ini
disebut Philosopher's Stone.
Abad 13-15, Kegagalan Praktek
Pembuatan Uang, Paus
Yohanes XXII mengeluarkan larangan terhadap praktek pembuatan emas, akan tetapi
para ahli Alkimia pada zaman itu tetap melakukan praktek tersebut walaupun
tidak ada satupun yang berhasil.
1520, Ramuan Kehidupan, para ahli AlKimia tidak hanya
berambisi untuk mengubah logam bisa menjadi Emas, tetapi mereka juga berambisi
untuk menciptakan sebuah ramuan yang dapat memperpanjang umur dan dapat
menyembuhkan berbagai penyakit. Tetapi percobaan ini pun tidak berhasil.
Akhir Abad 17, Matinya Praktek
Alkimia, Sanggahan
dari teori Aristoteles dan peluncuran buku The Skeptical Chemist, oleh Robert Boyle, menghancurkan
era alkimia.
Pertengahan Abad ke 19 (Kimia
Tradisional)
1700an, Teori Phlogiston dan Hukum
Coulomb, Johann
J. Beecher mempercaya suatu zat yang bernama Phlogiston. Sebuah zat yang
tercipta dari proses pembakaran.
1744-1794, Penyanggahan Teori Phlogiston oleh
Antoine Lavoisier. Antoine Lavoisier disebut sebagai "Bapak Kimia
Modern".
1520, Ramuan Kehidupan, para ahli AlKimia tidak hanya
berambisi untuk mengubah logam bisa menjadi Emas, tetapi mereka juga berambisi
untuk menciptakan sebuah ramuan yang dapat memperpanjang umur dan dapat
menyembuhkan berbagai penyakit. Tetapi percobaan ini pun tidak berhasil.
1803, Teori
Atom John Dalton,
John Dalton menyatakan bahwa semua materi terdiri dari atom, yang kecil dan tak
terpisahkan.
Pertengahan Abad ke-19 - Sekarang
(Kimia Modern)
Pada tahun 1854, Heinrich Geissler menciptakan tabung vakum pertama
Pada
tahun 1885, Eugene
Goldstein
menemukan partikel positif dengan menggunakan tabung diisi dengan gas hidrogen
(tabung ini mirip dengan tabung Thomson).
Pada
tahun 1897, JJ.
Thomson
menempatkan tabung Crookes dalam medan magnet, menemukan bahwa sinar katoda
bermuatan negatif.
Pada
tahun 1911, Ernest
Rutherford
mengirimkan sumber radioaktif melalui medan magnet. Beberapa radioaktivitas itu
dibelokkan ke plat positif, sebagian dibelokkan untuk pelat negatif, dan
sisanya masuk melalui medan magnet tanpa defleksi.
1932,
James
Chadwick menemukan
neutron.
Dengan
adanya penemuan-penemuan ini, maka semakin jelas pula hakekat dari ilmu kimia.
Pada
era kimia modern ini ilmu kimia didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang komposisi, susunan, dan sifat dari substansi materi,
interaksi antarsubstansi, dan dampak dari substansi penambahan atau
penghilangan energi pada berbagai bentuk
Cabang
Ilmu Kimia
Kimia
mempunyai
banyak cabang Ilmu yang dimana beberapa dari cabang ilmu tersebut mempunyai
cabang-cabang yang lebih khusus.
Kimia analitik
adalah
cabang ilmu Kimia yang melibatkan bagaimana kita menganalisis komponen kimia
dari suatu bahan.
Biokimia
adalah cabang ilmu Kimia yang mempelajari senyawa
kimia, reaksi kimia dan interaksi kimia yang terjadi dalam organisme
hidup.
kimia anorganik cabang ilmu yang mempelajari sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik (zat non hidup)- senyawa yang tidak mengandung ikatan hidrogen karbon (CH).
contoh:mempelajari bagaimana emas terbentuk dalam bumi
kimia organik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari struktur,sifat,komposisi,mekanisme,dan reaksi senyawa organik (senyawa hidup). contoh : mempelajari reaksi kimia pada proses fotosintesis
kimia fisik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya energitika dan dinamika sistem dan proses tersebut.
Aplikasi
Kimia
Pengolahan
kertas
Pengunaan bahan kimia yang berbeda
menyebabkan sifat dan penggunaan kertas juga berbeda.
Pemakaian natrium karbonat atau natrium
hidroksida akan menghasilkan pulp berwarana coklat dan seratnya
kuat, sehingga bahan ini sering di
gunakan untuk membuat kantong terutama kantong semen.
Bila bahan kimia yang di gunakan
adalah garam-garam sulfit seperti Natrium
sulfit, akan diperoleh pulp yang dapat di putihkan dan seratnya agak rapuh.
Bahan
pemutihanya, antara lain Cl2, dan H2O2. Biasanya bahan ini untuk membuat
kertas buku.
Sumber
1.
http://www.eoht.info/page/Chemistry+(etymology)
2.
http://www.chemistry2011.org/branchesofchemistry
3.
http://www.columbia.edu/itc/chemistry/chem-c2507/navbar/chemhist.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar