Jumat, 16 Oktober 2015

Ruang Lingkup Dan Perkembangan Ilmu Kimia


Ruang Lingkup Dan Perkembangan Ilmu Kimia
Definisi ilmu kimia
Asal kata Kimia masih diperdebatkan.
Diduga berasal dari Bahasa Mesir dan Yunani,
yaitu kēme (dibaca: Chem)
Kata Chem muncul pertama kali disekitar abad keempat untuk merepresentasikan sebuah seni atau ilmu dalam membuat metal, pewarna dan batu.
Kemudian diterjemahkan dalam Bahasa Arab menjadi "Al Kimiya" yang kemudian dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi "Alchemist"
Kimia adalah ilmu yang mempelajari benda, ciri-cirinya, strukturnya, komposisinya, dan perubahannya yang disebabkan karena interaksi dengan benda lain atau reaksi kimia.

Perkembangan Ilmu Kimia
Sejarah ilmu kimia dibagi menjadi empat kategori yaitu:
Zaman prasejarah – awal era Kristen (ilmu hitam)
Awal era Kristen – akhir abad ke-17 (alkimia)
Pertengahan abad ke 19 (kimia tradisional)
Pertengahan abad ke-19 (kimia modern)
 
Zaman Prasejarah – Awal Era Kristen (Ilmu Hitam)
 
4000 – 2500 SM Bangsa Sumeria telah mampu membuat barang-barang yang terbuat dari emas, tembaga, perunggu, dan besi. 
3400 SM. Mesir memanfaatkan banyak logam untuk keperluan sehari-hari, pemanfaatan proses kimia seperti pembuatan alkohol dari proses fermentasi, pembuatan racun, mengolah bijih logam, membuat zat warna, membuat gelas dan  keramik
430 SM, Democritus (460-370 SM) menyatakan atom menjadi materi yang paling sederhana. Semua materi terdiri dari atom
300 SM, Aristoteles, menyatakan bahwa di alam ini hanya ada empat elemen: api, udara, air dan bumi.
 
 
Awal era Kristen – akhir abad ke-17 (alkimia)
300 SM - 300, Awal Perkembangan Alkimia, terinspirasi dari teori Aristoteles, para ahli Kimia mencoba untuk menciptakan emas dengan cara mengubah logam biasa menjadi emas. Zat yang dipakai untuk percobaan ini disebut Philosopher's Stone.
Abad 13-15, Kegagalan Praktek Pembuatan Uang, Paus Yohanes XXII mengeluarkan larangan terhadap praktek pembuatan emas, akan tetapi para ahli Alkimia pada zaman itu tetap melakukan praktek tersebut walaupun tidak ada satupun yang berhasil.
1520, Ramuan Kehidupan, para ahli AlKimia tidak hanya berambisi untuk mengubah logam bisa menjadi Emas, tetapi mereka juga berambisi untuk menciptakan sebuah ramuan yang dapat memperpanjang umur dan dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Tetapi percobaan ini pun tidak berhasil.
Akhir Abad 17, Matinya Praktek Alkimia, Sanggahan dari teori Aristoteles dan peluncuran buku The Skeptical Chemist, oleh Robert Boyle, menghancurkan era alkimia.
 
 
Pertengahan Abad ke 19 (Kimia Tradisional)
1700an, Teori Phlogiston dan Hukum Coulomb, Johann J. Beecher mempercaya suatu zat yang bernama Phlogiston. Sebuah zat yang tercipta dari proses pembakaran.
1744-1794, Penyanggahan Teori Phlogiston oleh Antoine Lavoisier. Antoine Lavoisier disebut sebagai "Bapak Kimia Modern".
1520, Ramuan Kehidupan, para ahli AlKimia tidak hanya berambisi untuk mengubah logam bisa menjadi Emas, tetapi mereka juga berambisi untuk menciptakan sebuah ramuan yang dapat memperpanjang umur dan dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Tetapi percobaan ini pun tidak berhasil.
1803, Teori Atom John Dalton, John Dalton menyatakan bahwa semua materi terdiri dari atom, yang kecil dan tak terpisahkan.
 
Pertengahan Abad ke-19 - Sekarang (Kimia Modern)
Pada tahun 1854, Heinrich Geissler menciptakan tabung vakum pertama
Pada tahun 1885, Eugene Goldstein menemukan partikel positif dengan menggunakan tabung diisi dengan gas hidrogen (tabung ini mirip dengan tabung Thomson). 
Pada tahun 1897, JJ. Thomson menempatkan tabung Crookes dalam medan magnet, menemukan bahwa sinar katoda bermuatan negatif.
Pada tahun 1911, Ernest Rutherford mengirimkan sumber radioaktif melalui medan magnet. Beberapa radioaktivitas itu dibelokkan ke plat positif, sebagian dibelokkan untuk pelat negatif, dan sisanya masuk melalui medan magnet tanpa defleksi.

1932, James Chadwick menemukan neutron.
Dengan adanya penemuan-penemuan ini, maka semakin jelas pula hakekat dari ilmu kimia.
Pada era kimia modern ini ilmu kimia didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang komposisi, susunan, dan sifat dari substansi materi, interaksi antarsubstansi, dan dampak dari substansi penambahan atau penghilangan energi pada berbagai bentuk

Cabang Ilmu Kimia
Kimia mempunyai banyak cabang Ilmu yang dimana beberapa dari cabang ilmu tersebut mempunyai cabang-cabang yang lebih khusus.
Kimia analitik adalah cabang ilmu Kimia yang melibatkan bagaimana kita menganalisis komponen kimia dari suatu bahan.   
Biokimia adalah cabang ilmu Kimia yang mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia dan interaksi kimia yang terjadi dalam organisme hidup.
kimia anorganik cabang ilmu yang mempelajari sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik (zat non hidup)- senyawa yang tidak mengandung ikatan hidrogen karbon (CH).
contoh:mempelajari bagaimana emas terbentuk dalam bumi 
kimia organik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari struktur,sifat,komposisi,mekanisme,dan reaksi senyawa organik (senyawa hidup). contoh : mempelajari reaksi kimia pada proses fotosintesis
 kimia fisik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya energitika dan dinamika sistem dan proses tersebut.
Aplikasi Kimia
Pengolahan kertas
Pengunaan bahan kimia yang berbeda menyebabkan sifat dan penggunaan kertas juga berbeda.
Pemakaian natrium karbonat atau natrium hidroksida akan menghasilkan pulp berwarana coklat dan seratnya kuat, sehingga bahan ini sering di gunakan untuk membuat kantong terutama kantong semen.
Bila bahan kimia yang di gunakan adalah garam-garam sulfit seperti Natrium sulfit, akan diperoleh pulp yang dapat di putihkan dan seratnya agak rapuh.
Bahan pemutihanya, antara lain Cl2, dan H2O2. Biasanya bahan ini untuk membuat kertas buku.
 
Sumber



1. http://www.eoht.info/page/Chemistry+(etymology)
2. http://www.chemistry2011.org/branchesofchemistry
3. http://www.columbia.edu/itc/chemistry/chem-c2507/navbar/chemhist.html

 


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar