B.REVERSE
LOGISTIC
SUPPLY CHAIN SIRKULASI BOTOL
TEH BOTOL SOSRO
(Studi Kasus di PT. Sinar Sosro,
Ungaran)
Aditya Priyambodo1, Yandra Rahadian Perdana
Teknik Industri Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
link : journal.uinsuka.ac.id/media/artikel/INT140101Jurnal%20Inovasi%20Industri%20Vol%201%20No.%202-4.pdf
1. PENDAHULUAN
Penggunaan kemasan botol kaca pada
produksi Teh Botol Sosro mengharuskan perusahaan
melakukan pengisian ulang produk teh
pada kemasan botol. Dengan asumsi total jumlah botol yang dimiliki, bagaimana
PT. Sinar Sosro mengatur sirkulasi jumlah botol terisi yang beredar di pasaran
dan jumlah botol kosong yang harus berada di pabrik untuk diisi ulang agar
proses pengisian tidak terhenti. Sistem Supply Chain
Management yang
diterapkan PT. Sinar Sosro sudah sangat baik dengan ditunjang oleh sistem
informasi, mode transportasi anak perusahaan sendiri, prosedur penanganan material
yang baik, sistem pemasaran yang variatif dan faktor pendukung lainnya membuat
PT. Sinar Sosro masih menjadi market leader khususnya untuk produk minuman teh
dalam kemasan. Tujuan utama dari adanya supply chain
management adalah
penyerahan/pengiriman produk secara tepat waktu demi memuaskan pelanggan,
mengurangi biaya, meningkatkan segala hasil dari seluruh rantai pasokan (bukan
hanya satu perusahaan), mengurangi waktu penyampaian dan memuaskan kegiatan perencanaan
dan distribusi (Ellesmare, 1995).
2. METODE
PENELITIAN
2.1.Sumber Data
Metode penelitian dengan wawancara
dengan pihak yang berwenang dan observasi langsung di lapangan. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui sistem supply chain management sirkulasi botol produk Teh Botol Sosro
terkait pengiriman produk jadi dan penarikan botol kosong kembali ke pabrik (aktivitas
reverse logistics).
2.2.
Analisis Data
Menurut Pujawan (2005), beberapa ukuran
yang bisa digunakan untuk memonitor kinerja persediaan adalah :
1. Tingkat perputaran persediaan (inventory
turnover rate).
2. Inventory
days of supply adalah
rata-rata jumlah hari suatu perusahaan bisa beroperasi dengan jumlah persediaan
yang dimiliki.
3. Fill
rate adalah
persentase jumlah item yang tersedia ketika diminta oleh pelanggan.
3.
HASIL PENELITIAN
3.1
Sistem Informasi Manajemen
Supply
Chain Management merupakan
proses yang krusial dimana arus pertukaran bahan baku, informasi serta keuangan
antar perusahaan terjadi. Konsep kerja sama ini kemudian berkembang menjadi
E-SCM dengan menggunakan internet, intranet
maupun extranet
sebagai
media komunikasi secara online dan realtime, memastikan bahan baku baik dari
pemasok maupun barang jadi ke konsumen selalu tersedia sesuai kebutuhan.
3.2
Proses Produksi
Proses produksi di PT. Sinar Sosro
Ungaran dalam pembuatan TBS, secara umum dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:
1. Proses pengolahan air (di Unit Water
Treatment)
2. Proses pembuatan Teh Cair Manis (di
Unit Kitchen)
3. Proses pembotolan (di Unit Bottling
Line)
Bahan baku pembuatan Teh Cair Manis
(TCM) adalah teh kering, gula industri dan air baku. Air baku adalah air (raw
water) yang
telah mengalami beberapa tahap proses pengolahan di unit Water
Treatment.
3.2.1
Proses di Unit Water Treatment
PT. Sinar Sosro Ungaran memiliki 3 buah
sumur, sumur 1 dipakai untuk kebutuhan masyarakat sekitar pabrik, sedangkan
sumur 2 dan 3 dipakai untuk proses produksi secara bergantian, 4 jam sekali.
Air sumur (raw water) diambil dari kedalaman 80 – 100 m
dengan deep well pump, dan masih mengandung kotoran dan mineral.
Produk yang dihasilkan PT. Sinar Sosro Ungaran harus memenuhi standar yang
ditetapkan, maka air yang diperoleh dari alam harus melewati proses pengolahan
di unit Water Treatment (WT), sebelum dimanfaatkan untuk proses
produksi.
3.2.2
Proses di Unit Kitchen
Pada Unit Kitchen
dilakukan
proses pembuatan Teh Cair Manis (TCM). Tahapan proses pembuatan TCM adalah
pembuatan sirup gula, pembuatan Teh Cair Pahit, pencampuran TCP dengan sirup
gula dan pasteurisasi.
3.2.3
Proses di Unit Bottling Line
A. Proses Pembotolan
B. Penyimpanan dan Masa Inkubasi
3.3
Manajemen Pergudangan
Gudang spare
part,
gudang gula, gudang teh, gudang crown cork, dan gudang harian produksi
pengelolaannya di bawah manajemen Departemen Produksi dan
Maintenance bagian Spare Part dan Logistik, sedangkan Gudang PIPB
menjadi
bagian tersendiri yang dikepalai oleh seorang supervisor
dan
langsung bertanggung jawab kepada General Manager. Metode penyimpanan ke dalam
blok gudang menggunakan metode penyimpanan FiFO (First
In First Out).
3.4
Sirkulasi Penanganan Botol di Gudang PIPB
Penerimaan
PB
Penyimpanan
PB
Pemakaian
PB untuk Produksi
Proses
Produksi
Penyimpanan
PI
Pengeluaran
PI
Penghancuran
Botol
3.5
Reverse Logistic Function
Reverse
logistics sebagai
aktivitas untuk merencanakan, mengaplikasikan, dan mengendalikan proses agar
tercapai efisiensi terkait dengan arus material, persediaan, produk jadi, dan
informasi terkait dari konsumen kembali ke manufaktur tujuannya untuk
mendapatkan kembali nilai ekonomis produk atau untuk melakukan proses
pembuangan yang tepat (Rogers dan Tibben-Lembke, 1999).
5.
KESIMPULAN
1. PT. Sinar Sosro Cabang Ungaran
memproduksi Teh Botol Sosro (TBS), Fruit Tea Botol dengan rasa apel dan black
currant, S-Tee,
dan Joy Tea Green.
2. Proses produksi TBS terdiri dari 3
langkah yaitu:
a. Proses pembuatan air baku dan air softener
di Unit Water
Treatment (WT)
b. Proses pembuatan sirup gula, Teh
Cair Pahit (TCP), pencampuran TCP- sirup gula menjadi Teh Cair Manis (TCM) dan
pasteurisasi di Unit Kitchen.
c. Proses pembotolan TCM pada Bottling
Line (
± 36.000 botol per jam).
3. Produk yang dihasilkan oleh PT Sinar
Sosro Ungaran aman bagi kesehatan karena tidak mengandung pengawet, pewarna dan
pemanis buatan.
4. Proses pembuatan TBS membutuhkan
bahan baku & bahan pendukung. Bahan baku yang diperlukan adalah:
a. Bahan baku produk berupa teh kering
(Jasmine Tea), gula industri rafinasi, dan air baku
b. Bahan baku kemasan adalah Crown
cork, botol,
dan krat.
5. Proses produksi dilakukan
pengendalian mutu. Pengendalian mutu dilakukan dari proses kedatangan bahan
baku, proses produksi berlangsung, hingga proses pengemasan produk jadi (PI).
6.Cara untuk mempertahankan kualitas
dan menghasilkan produk sesuai harapan konsumen adalah dengan melakukan
sanitasi secara periodik, yang secara umum dibedakan menjadi Daily Maintenance dan Weekly
Maintenance.
7. Sistem Supply
Chain Management yang
diterapkan PT. Sinar Sosro sudah sangat baik dengan ditunjang oleh sistem
informasi, mode transportasi anak perusahaan sendiri, prosedur penanganan
material yang baik, sistem pemasaran yang variatif dan faktor pendukung lainnya
membuat PT. Sinar Sosro masih menjadi market leader khususnya untuk produk minuman teh
dalam kemasan.
8. Ketersediaan PB terkadang menjadi
penghambat faktor proses produksi. Botol kosong yang siap diisi di pabrik belum
mampu mencukupi target rencana produksi secara kontinyu.
9. Aplikasi reverse
logistics sudah
baik diaplikasikan, walaupun PT. Sinar Sosro Ungaran masih belum optimal untuk
menangani permintaan ‘pengendapan’ dari Kantor Penjualan
10. Pemasaran dari hasil produksi PT.
Sinar Sosro Cabang Ungaran dilakukan oleh PT. Sasanamaya Tirtamukti untuk wilayah
sebagian Jawa Barat, seluruh Jawa Tengah dan DIY.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar