Sabtu, 26 Desember 2015

SUPPLY CHAIN SIRKULASI BOTOL TEH BOTOL SOSRO (RINGKASAN TUGAS UAS)



B.REVERSE LOGISTIC
SUPPLY CHAIN SIRKULASI BOTOL TEH BOTOL SOSRO
(Studi Kasus di PT. Sinar Sosro, Ungaran)
Aditya Priyambodo1, Yandra Rahadian Perdana
Teknik Industri Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

link :  journal.uinsuka.ac.id/media/artikel/INT140101Jurnal%20Inovasi%20Industri%20Vol%201%20No.%202-4.pdf

1. PENDAHULUAN

Penggunaan kemasan botol kaca pada produksi Teh Botol Sosro mengharuskan perusahaan
melakukan pengisian ulang produk teh pada kemasan botol. Dengan asumsi total jumlah botol yang dimiliki, bagaimana PT. Sinar Sosro mengatur sirkulasi jumlah botol terisi yang beredar di pasaran dan jumlah botol kosong yang harus berada di pabrik untuk diisi ulang agar proses pengisian tidak terhenti. Sistem Supply Chain Management yang diterapkan PT. Sinar Sosro sudah sangat baik dengan ditunjang oleh sistem informasi, mode transportasi anak perusahaan sendiri, prosedur penanganan material yang baik, sistem pemasaran yang variatif dan faktor pendukung lainnya membuat PT. Sinar Sosro masih menjadi market leader khususnya untuk produk minuman teh dalam kemasan. Tujuan utama dari adanya supply chain management adalah penyerahan/pengiriman produk secara tepat waktu demi memuaskan pelanggan, mengurangi biaya, meningkatkan segala hasil dari seluruh rantai pasokan (bukan hanya satu perusahaan), mengurangi waktu penyampaian dan memuaskan kegiatan perencanaan dan distribusi (Ellesmare, 1995).


2. METODE PENELITIAN

2.1.Sumber Data
Metode penelitian dengan wawancara dengan pihak yang berwenang dan observasi langsung di lapangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sistem supply chain management sirkulasi botol produk Teh Botol Sosro terkait pengiriman produk jadi dan penarikan botol kosong kembali ke pabrik (aktivitas reverse logistics).

2.2. Analisis Data
Menurut Pujawan (2005), beberapa ukuran yang bisa digunakan untuk memonitor kinerja persediaan adalah :
1. Tingkat perputaran persediaan (inventory turnover rate).
2. Inventory days of supply adalah rata-rata jumlah hari suatu perusahaan bisa beroperasi dengan jumlah persediaan yang dimiliki.
3. Fill rate adalah persentase jumlah item yang tersedia ketika diminta oleh pelanggan.

3. HASIL PENELITIAN

3.1 Sistem Informasi Manajemen
Supply Chain Management merupakan proses yang krusial dimana arus pertukaran bahan baku, informasi serta keuangan antar perusahaan terjadi. Konsep kerja sama ini kemudian berkembang menjadi E-SCM dengan menggunakan internet, intranet maupun extranet sebagai media komunikasi secara online dan realtime, memastikan bahan baku baik dari pemasok maupun barang jadi ke konsumen selalu tersedia sesuai kebutuhan.

3.2 Proses Produksi
Proses produksi di PT. Sinar Sosro Ungaran dalam pembuatan TBS, secara umum dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:
1. Proses pengolahan air (di Unit Water Treatment)
2. Proses pembuatan Teh Cair Manis (di Unit Kitchen)
3. Proses pembotolan (di Unit Bottling Line)
Bahan baku pembuatan Teh Cair Manis (TCM) adalah teh kering, gula industri dan air baku. Air baku adalah air (raw water) yang telah mengalami beberapa tahap proses pengolahan di unit Water Treatment.

3.2.1 Proses di Unit Water Treatment
PT. Sinar Sosro Ungaran memiliki 3 buah sumur, sumur 1 dipakai untuk kebutuhan masyarakat sekitar pabrik, sedangkan sumur 2 dan 3 dipakai untuk proses produksi secara bergantian, 4 jam sekali. Air sumur (raw water) diambil dari kedalaman 80 – 100 m dengan deep well pump, dan masih mengandung kotoran dan mineral. Produk yang dihasilkan PT. Sinar Sosro Ungaran harus memenuhi standar yang ditetapkan, maka air yang diperoleh dari alam harus melewati proses pengolahan di unit Water Treatment (WT), sebelum dimanfaatkan untuk proses produksi.

3.2.2 Proses di Unit Kitchen
Pada Unit Kitchen dilakukan proses pembuatan Teh Cair Manis (TCM). Tahapan proses pembuatan TCM adalah pembuatan sirup gula, pembuatan Teh Cair Pahit, pencampuran TCP dengan sirup gula dan pasteurisasi.

3.2.3 Proses di Unit Bottling Line
A. Proses Pembotolan
B. Penyimpanan dan Masa Inkubasi

3.3 Manajemen Pergudangan
Gudang spare part, gudang gula, gudang teh, gudang crown cork, dan gudang harian produksi pengelolaannya di bawah manajemen Departemen Produksi dan Maintenance bagian Spare Part dan Logistik, sedangkan Gudang PIPB menjadi bagian tersendiri yang dikepalai oleh seorang supervisor dan langsung bertanggung jawab kepada General Manager. Metode penyimpanan ke dalam blok gudang menggunakan metode penyimpanan FiFO (First In First Out).

3.4 Sirkulasi Penanganan Botol di Gudang PIPB
Penerimaan PB
Penyimpanan PB
Pemakaian PB untuk Produksi
Proses Produksi
Penyimpanan PI
Pengeluaran PI
Penghancuran Botol

3.5 Reverse Logistic Function
Reverse logistics sebagai aktivitas untuk merencanakan, mengaplikasikan, dan mengendalikan proses agar tercapai efisiensi terkait dengan arus material, persediaan, produk jadi, dan informasi terkait dari konsumen kembali ke manufaktur tujuannya untuk mendapatkan kembali nilai ekonomis produk atau untuk melakukan proses pembuangan yang tepat (Rogers dan Tibben-Lembke, 1999).

5. KESIMPULAN
1. PT. Sinar Sosro Cabang Ungaran memproduksi Teh Botol Sosro (TBS), Fruit Tea Botol dengan rasa apel dan black currant, S-Tee, dan Joy Tea Green.
2. Proses produksi TBS terdiri dari 3 langkah yaitu:
a. Proses pembuatan air baku dan air softener di Unit Water Treatment (WT)
b. Proses pembuatan sirup gula, Teh Cair Pahit (TCP), pencampuran TCP- sirup gula menjadi Teh Cair Manis (TCM) dan pasteurisasi di Unit Kitchen.
c. Proses pembotolan TCM pada Bottling Line ( ± 36.000 botol per jam).
3. Produk yang dihasilkan oleh PT Sinar Sosro Ungaran aman bagi kesehatan karena tidak mengandung pengawet, pewarna dan pemanis buatan.
4. Proses pembuatan TBS membutuhkan bahan baku & bahan pendukung. Bahan baku yang diperlukan adalah:
a. Bahan baku produk berupa teh kering (Jasmine Tea), gula industri rafinasi, dan air baku
b. Bahan baku kemasan adalah Crown cork, botol, dan krat.
5. Proses produksi dilakukan pengendalian mutu. Pengendalian mutu dilakukan dari proses kedatangan bahan baku, proses produksi berlangsung, hingga proses pengemasan produk jadi (PI).
6.Cara untuk mempertahankan kualitas dan menghasilkan produk sesuai harapan konsumen adalah dengan melakukan sanitasi secara periodik, yang secara umum dibedakan menjadi Daily Maintenance dan Weekly Maintenance.
7. Sistem Supply Chain Management yang diterapkan PT. Sinar Sosro sudah sangat baik dengan ditunjang oleh sistem informasi, mode transportasi anak perusahaan sendiri, prosedur penanganan material yang baik, sistem pemasaran yang variatif dan faktor pendukung lainnya membuat PT. Sinar Sosro masih menjadi market leader khususnya untuk produk minuman teh dalam kemasan.
8. Ketersediaan PB terkadang menjadi penghambat faktor proses produksi. Botol kosong yang siap diisi di pabrik belum mampu mencukupi target rencana produksi secara kontinyu.
9. Aplikasi reverse logistics sudah baik diaplikasikan, walaupun PT. Sinar Sosro Ungaran masih belum optimal untuk menangani permintaan ‘pengendapan’ dari Kantor Penjualan
10. Pemasaran dari hasil produksi PT. Sinar Sosro Cabang Ungaran dilakukan oleh PT. Sasanamaya Tirtamukti untuk wilayah sebagian Jawa Barat, seluruh Jawa Tengah dan DIY.

Rabu, 23 Desember 2015

BAB 1 : LINGKUNGAN (TUGAS UAS)


STUDI KASUS :
DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PERTAMBANGAN

TAMBANG BATUBARA
Batu bara adalah salah satu hasil tambang yang dihasilkan dari pembekuan fosil hewan purba pada zaman dahulu. Wilayah Indonesia dikenal sebagai Negara yang kaya akan sumber daya alamnya.salah satu kekayaan alam yang dimiliki Indonesia adalah cadangan batubara yang lumayan besar. cadangan batubara tersebut tersebar di wilayah kepulauan Kalimantan terutama di wilayah Kalimantan Timur.
                Wilayah Kalimantan Timur merupakan wilayah yang paling banyak cadangan batubaranya. Di KALTIM jumlah ijin pertambangan dinilai sangat banyak, Saat ini terdapat 1.212 kuasa pertambangan yang diterbitkan pemerintah kabupaten/kota dan 32 izin dari pemerintah pusat. Di Kota Samarinda bahkan terbit 76 kuasa pertambangan yang luas konsesinya menghabiskan 71 persen wilayah. Saat ini lahan yang sedang ditambang seluas 38.814 hektar atau separuh lebih dari 71.823 hektar luas Samarinda.
DAMPAK PENAMBANGAN BATUBARA TERHADAP LINGKUNGAN
       AIR
Penambangan batubara secara langsung menyebabkan pencemaran air, yaitu dari limbah pencucian batubara tersebut dalam hal memisahkan batubara dengan sulfur.Limbah pencucian batubara setelah diteliti mengandung zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi. Limbah tersebut mengandung belerang (b), merkuri (Hg), asam slarida (HCn), mangan (Mn), asam sulfat (H2SO4), dan timbal (Pb). Hg dan Pb merupakan logam berat yang dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit.
       TANAH
                Tanah juga mengalami pencemaran akibat pertambangan batubara ini, yaitu terdapatnya lubang-lubang besar yang tidak mungkin ditutup kembali yang menyebabkan terjadinya kubangan air dengan kandungan asam yang sangat tinggi.
       UDARA
                Polusi udara di sebabkan pembakaran batubara yang Menghasilkan gas nitrogen oksida yang terlihat cokelat dan juga sebagai polusi yang membentuk acid rain (hujan asam) dan ground level ozone, yaitu tipe lain dari polusi yang dapat membuat kotor udara.Selain itu debu-debu hasil pengangkatan batubara juga sangat berbahaya bagi kesehatan, yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit infeksi saluran pernafasan (ISPA), dan dalam jangka panjang jika udara tersebut terus dihirup akan menyebabkan kanker, dan gangguan yang sangat fatal pada wanita yang sedang mengandung kemungkinan bayi lahir cacat.



       HUTAN
                Penambangan batubara dapat menghancurkan sumber-sumber kehidupan rakyat karena lahan pertanian dan hutan adat yaitu hutan dan lahan-lahan sudah dibebaskan oleh perusahaan. Hal ini disebabkan karena adanya perluasan tambang sehingga mempersempit lahan usaha masyarakat, akibat perluasan ini masyarakat pribumi sangat di rugikan dan selain itu dapat menyebabkan terjadinya banjir karena hutan di wilayah hulu yang semestinya menjadi daerah resapan aitr telah dibabat habis. Hal ini diperparah oleh buruknya tata drainase dan rusaknya kawan hilir seperti hutan rawa oleh perusahaan.

       Terbentuknya lubang menyerupai kawah dengan ukuran raksasa akibat penggalian.
       Timbulnya gas metana di sekitar lokasi tambang yang berimbas pada penurunan produktivitas tanah.. akumulasi gas metana dengan konsentrasi tinggi pada tambang bawah tanah, tak ayal dapat menimbulkan ledakan.
       Pencemaran air akibat proses pencucian batubara. proses ini dilangsungkan guna memisahkan batubara dengan kandungan sulfurnya
       Pencemaran udara akibat flying ahses (material ringan yang bertebaran) yang berbahaya bagi kesehatan penduduk serta dapat menyebabkan beberapa infeksi saluran pernafasan.



BAB 2 : GLOBAL WARMING ( TUGAS UAS )


Dampak Pemanasan Global Terhadap Pertanian
Pemanasan Global
Pemanasan Global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Pemanasan global ini  banyak disebabkan terbesar oleh efek rumah kaca. Dimana efek rumah kaca artinya kondisi ketika panas dibumi tidak bisa keluar.
Dampak pemanasan global
Pemanasan global memicu terjadinya sejumlah konsekuensi yang merugikan baik terhadap lingkungan maupun setiap bidang kehidupan manusia. Beberapa diantaranya adalah
•       Naiknya permukaan air laut global disebabkan oleh mencairnya es di kutub utara dan selatan.
•       Meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim.
•       Punahnya berbagai jenis fauna. Migrasi sejumlah hewan untuk menemukan habitat baru yang sesuai.
•       Meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir.
•       Terjadinya perubahan arus laut

Menurunnya Hasil Pertanian
Salah satu Dampak Pemanasan global atau Global warming adalah terhadap Pertanian. Naiknya suhu permukaan bumi menyebabkan terjadinya kekacauan pola musim, khususnya di Indonesia. Di mana cuaca yang tidak menentu membuat para petani sulit dalam memperkirakan waktu untuk mengelola lahan dan memanen.
Ancaman bencana yang paling sering menghantui para petani adalah hidrometeorologi(banjir, kekeringan dan angin puting beliung). Hal ini akan memiliki dampak serius terhadap lingkungan, produktivitas pertanian dan ketahanan pangan nasional.

Dampak perubahan iklim akibat pemanasan global terhadap ketahanan pangan
   1.Kekeringan diwilayah pertanian yang mengakibatkan tanaman pertanian rusak
   2.Banjir diwilayah pertanian akan merendam tanaman pertanian yang mengakibatkan gagal panen
   3. Kerawanan pangan akan meningkat diwilayah yang rawan bencana kering dan banjir
   4. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan hama dan penyakit yang meningkat populasinya akibat perubahan iklim

Ancaman Produksi Pangan

Ancaman Produksi Pangan yang disebabkan Global warming mempengaruhi pola presipitasi, evaporasi, water run-off, kelembaban tanah dan variasi iklim yang sangat fluktuatif yang secara keseluruhan mengancam keberhasilan produksi pangan.




Perubahan Iklim

Besarnya dampak perubahan iklim terhadap pertanian sangat bergantung pada tingkat dan laju perubahan iklim disatu sisi serta sifat dan kelenturan sumber daya dan sistem produksi pertanian di sisilain.

Solusi

Di wilayah-wilayah yang lebih kering, cuaca lebih panas, petani perlu mengganti jenis tanaman yang lebih toleran terhadap kekeringan. Sistem pengairan sawah tidak lagi dilakukan dengan penggenangan terus-menerus, tapi cukup macak-macak. Dari uji coba lapangan, cara ini ternyata lebih hemat air dan tidak menurunkan produksi.
Terobosan lain adalah memberi informasi cuaca kepada petani selama musim tanam di wilayah-wilayah pertanaman secara spesifik. Persoalannya tinggal memperbaiki informasi cuaca dan membuatnya komunikatif, terutama bagi petani, Bagaimana membuat petani tidak hanya bisa mengakses, tapi juga membaca cuaca dengan bahasa mereka. Dengan cara-cara ini petani bisa terhindar dari kerugian sekaligus menekan emisi metana



BAB 3 : PENCEMARAN AIR (TUGAS UAS )


PENCEMARAN AIR SIFAT AIR TERCEMAR

Pencemaran Air

Penecemaran air adalah masuknya zat yang menyebabkan kualitas air menurun ke tingkat tertentu sehingga air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya.

Sumber pencemaran air

-Limbah industri
-Limbah Pabrik
-Kebocoran Tangker
-Peracunan Ikan

Akibat Pencemaran Air

          Racun, radiokatif dan panas dapat membunuh biota air.
          polutan yang banyak menggunakan O2 membuat air menjadi keruh dan bau busuk
          Bila manusia mengkonsumsi air tercemar bisa sakit atau meninggal.
          Logam seperti Hg Pb Ni dapat merusak organ tubuh manusia dan menimbulkan kanker.

Kandungan bahan radioaktif

Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan. Zat radioaktif dari berbagai kegiatan dapat menyebabkan berbagai macam kerusakan biologis apabila tidak ditangani dengan benar, baik efek langsung maupun efek tertunda.

Cara Mencegah Pencemaran Air

1. Tidak membuang sampah organik maupun an organik ke air.
2.  Memakai deterjen yang ramah lingkungan
3. Tidak membuang limbah industri atau rumah tangga langsung   ke air,melainkan dibuat dulu bak – bak penampungan.
4. Tidak memakai racun atau listrik untuk menangkap ikan
5. Memakai pupuk dan insektisida tepat guna dan tepat dosis